Profil Desa Kedungsugih

Ketahui informasi secara rinci Desa Kedungsugih mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Kedungsugih

Tentang Kami

Profil Desa Kedungsugih, Pagerbarang, Tegal. Mengupas tuntas potensi pertanian, data demografi, struktur pemerintahan, dinamika sosial, dan perekonomian desa yang menjadi salah satu penopang agraris vital di Kabupaten Tegal dengan segala tantangan dan pro

  • Sentra Agraris Strategis

    Desa Kedungsugih merupakan salah satu pusat pertanian padi yang penting di Kecamatan Pagerbarang, dengan lahan subur yang menopang perekonomian mayoritas warganya.

  • Dinamika Sosial yang Aktif

    Kehidupan masyarakatnya diwarnai dengan semangat gotong royong, kegiatan keagamaan yang kental, dan adanya pasar desa yang menjadi pusat interaksi ekonomi dan sosial warga.

  • Tantangan Infrastruktur dan Pembangunan

    Meskipun vital, desa ini menghadapi tantangan terkait infrastruktur jalan dan optimalisasi potensi ekonomi non-pertanian yang memerlukan perhatian berkelanjutan dari pemerintah dan partisipasi warga.

Pasang Disini

Desa Kedungsugih, sebuah wilayah administrasi di Kecamatan Pagerbarang, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, menampilkan wajah pedesaan yang kental dengan corak agraris. Berperan sebagai salah satu lumbung padi di kawasan sekitarnya, desa ini menyimpan potensi besar di sektor pertanian sekaligus menghadapi tantangan pembangunan modern. Profil ini akan mengupas secara mendalam berbagai aspek yang membentuk identitas Desa Kedungsugih, mulai dari kondisi geografis, demografi, roda perekonomian, hingga dinamika sosial masyarakatnya berdasarkan data faktual dan informasi terkini.

Keberadaannya bukan sekadar sebagai satuan wilayah administratif, melainkan sebagai sebuah ekosistem sosial-ekonomi yang dinamis. Di tengah arus modernisasi, Desa Kedungsugih terus berupaya mempertahankan basis utamanya di bidang pertanian seraya beradaptasi dengan tuntutan zaman, menjadikannya subjek yang menarik untuk dikaji lebih dalam sebagai representasi desa agraris di Jawa Tengah.

Lokasi Geografis dan Batas Administrasi

Secara geografis, Desa Kedungsugih terletak pada posisi yang cukup strategis di dalam lingkup Kecamatan Pagerbarang. Berdasarkan data pemetaan, desa ini berada di koordinat sekitar 6°59′21″ Lintang Selatan dan 109°2′27″ Bujur Timur. Lokasinya yang berada di daratan rendah dengan hamparan persawahan yang luas menjadi ciri khas utama topografinya, sangat mendukung aktivitas pertanian tanaman pangan, khususnya padi.

Luas wilayah Desa Kedungsugih tercatat sekitar 1,89 kilometer persegi atau 189 hektare. Wilayah ini secara administratif berbatasan langsung dengan beberapa desa lain di sekelilingnya yang turut membentuk interaksi sosial dan ekonomi. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Kertaharja. Sementara itu, di sebelah timur, wilayahnya bersebelahan dengan Desa Pagerbarang yang juga merupakan ibu kota kecamatan. Batas di sisi selatan ialah Desa Jatiwangi dan di sebelah barat berbatasan dengan wilayah desa lain yang masih dalam lingkup kecamatan yang sama. Aksesibilitas desa ini terhubung melalui jaringan jalan kabupaten yang menjadi urat nadi transportasi bagi warga untuk menjangkau pusat kecamatan maupun wilayah lain di Kabupaten Tegal.

Kondisi Demografi dan Kependudukan

Berdasarkan data kependudukan terakhir yang tersedia, jumlah penduduk Desa Kedungsugih mencapai 3.967 jiwa. Dengan luas wilayah 1,89 km², maka tingkat kepadatan penduduknya ialah sekitar 2.099 jiwa per kilometer persegi. Angka ini menunjukkan tingkat kepadatan yang cukup tinggi untuk ukuran sebuah desa, menandakan pemukiman yang relatif padat di beberapa titik.

Struktur penduduknya didominasi oleh kelompok usia produktif, yang sebagian besar menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa mayoritas tenaga kerja di desa ini terserap di lapangan usaha pertanian. Hal ini mengukuhkan identitas Desa Kedungsugih sebagai desa agraris, di mana sawah bukan hanya lanskap, tetapi juga sumber kehidupan utama bagi ribuan warganya. Sisanya bekerja di sektor lain seperti perdagangan, jasa, industri kecil, dan sebagian menjadi pekerja migran di kota-kota besar atau di luar negeri. Tingkat pendidikan warga bervariasi, dengan fasilitas pendidikan dasar seperti SD Negeri Kedungsugih 01 yang menjadi pusat pendidikan formal bagi anak-anak di desa tersebut.

Tata Kelola Pemerintahan Desa

Roda pemerintahan di Desa Kedungsugih dijalankan oleh Pemerintah Desa yang terdiri dari Kepala Desa beserta jajaran perangkatnya. Lembaga ini bertanggung jawab atas pelaksanaan administrasi kependudukan, pengelolaan aset desa, serta perencanaan dan implementasi program pembangunan yang didanai melalui berbagai sumber, termasuk Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD) dari pemerintah pusat.

Pemerintah Desa memegang peranan sentral dalam memfasilitasi musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) tingkat desa. Forum ini menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan kebutuhan, terutama yang berkaitan dengan perbaikan infrastruktur, pemberdayaan ekonomi, dan peningkatan kualitas layanan publik. Salah satu tantangan yang pernah dihadapi, seperti yang terekam dalam kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa pada tahun 2020, yakni kebutuhan akan pemetaan administrasi dan potensi desa yang lebih akurat dan terdigitalisasi untuk mendukung perencanaan yang lebih baik. Upaya pembaruan data dan peta desa merupakan langkah krusial untuk mewujudkan desa yang berdaya dan transparan dalam tata kelolanya.

Perekonomian Berbasis Agraris dan Potensi Lokal

Perekonomian Desa Kedungsugih secara fundamental ditopang oleh sektor pertanian. Hamparan sawah yang subur menjadi modal utama bagi para petani untuk membudidayakan padi sebagai komoditas unggulan. Siklus tanam dan panen menjadi ritme utama yang menggerakkan kehidupan ekonomi desa. Selain padi, para petani juga menanam tanaman palawija pada musim-musim tertentu untuk diversifikasi produk dan pendapatan. Sistem irigasi menjadi faktor penentu keberhasilan panen, sehingga pemeliharaan jaringan irigasi menjadi prioritas bagi masyarakat petani.

Di luar pertanian tanaman pangan, sektor ekonomi lainnya juga turut berkembang meskipun dalam skala yang lebih kecil. Terdapat Pasar Pagi Kedungsugih, sebuah pasar tradisional yang menjadi pusat aktivitas jual beli kebutuhan sehari-hari. Keberadaan pasar ini tidak hanya melayani warga Desa Kedungsugih, tetapi juga menarik penjual dan pembeli dari desa-desa tetangga. Aktivitas di pasar ini menunjukkan adanya potensi perputaran ekonomi lokal yang signifikan. Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) juga mulai mengambil peran dalam upaya menata potensi ekonomi, seperti rencana penataan lapak pedagang di pasar untuk menciptakan lingkungan yang lebih tertib dan nyaman, yang diharapkan dapat meningkatkan retribusi dan pendapatan asli desa. Selain itu, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) seperti warung kelontong, usaha kuliner skala rumahan, dan jasa perbengkelan turut menjadi penopang ekonomi keluarga.

Dinamika Sosial dan Budaya

Kehidupan sosial masyarakat Desa Kedungsugih sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kebersamaan dan religiusitas. Semangat gotong royong masih terpelihara dalam berbagai kegiatan komunal, seperti kerja bakti membersihkan lingkungan atau perbaikan fasilitas umum. Mayoritas penduduknya yang beragama Islam menjadikan masjid dan musala sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial.

Organisasi kemasyarakatan seperti kelompok tani, majelis taklim, dan Karang Taruna menjadi wadah bagi warga untuk berinteraksi dan menyelenggarakan berbagai kegiatan positif. Kehadiran pasar pagi tidak hanya berfungsi secara ekonomi, tetapi juga sebagai ruang sosial tempat warga saling bertemu, bertukar informasi, dan mempererat tali silaturahmi. Dinamika ini menciptakan kohesi sosial yang kuat di antara warga, yang menjadi modal sosial penting dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan.

Infrastruktur dan Tantangan Pembangunan

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh Desa Kedungsugih dan Kecamatan Pagerbarang pada umumnya ialah kondisi infrastruktur, khususnya jalan. Berita dari awal tahun 2025 menyoroti adanya kerusakan di beberapa ruas jalan utama di wilayah Pagerbarang, yang memicu respons dari masyarakat. Kondisi jalan yang baik merupakan faktor vital untuk kelancaran transportasi orang dan barang, terutama untuk mengangkut hasil panen ke pasar atau pusat distribusi. Pemerintah Kabupaten Tegal telah memberikan perhatian dan memastikan adanya perbaikan pada ruas-ruas jalan yang rusak tersebut.

Selain jalan, infrastruktur pendukung pertanian seperti jaringan irigasi dan jalan usaha tani juga menjadi kebutuhan mendesak. Peningkatan kualitas infrastruktur ini akan berdampak langsung pada efisiensi biaya produksi dan peningkatan kesejahteraan petani. Di bidang layanan dasar, akses terhadap listrik dan air bersih sudah cukup merata, namun pengembangan jaringan internet dan literasi digital masih menjadi area yang perlu ditingkatkan untuk membuka akses informasi dan peluang ekonomi baru bagi warga, terutama generasi muda.

Prospek dan Arah Pembangunan ke Depan

Menatap ke depan, Desa Kedungsugih memiliki prospek yang cerah jika potensi yang ada dikelola dengan optimal. Penguatan sektor pertanian tetap harus menjadi prioritas utama melalui modernisasi alat pertanian, penerapan bibit unggul, dan perbaikan manajemen pascapanen untuk meningkatkan nilai jual produk. Diversifikasi ekonomi melalui pengembangan UMKM dan pemanfaatan teknologi digital dapat menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan pada sektor agraris yang rentan terhadap perubahan iklim dan fluktuasi harga.

Peran aktif Pemerintah Desa dan BUMDes dalam mengidentifikasi dan mengembangkan potensi lokal, seperti menata pasar desa atau menciptakan unit usaha baru, akan menjadi kunci keberhasilan. Peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pelatihan dan pendidikan vokasional juga tidak kalah penting untuk menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan zaman. Dengan sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, Desa Kedungsugih berpotensi untuk tidak hanya menjadi desa penopang pangan, tetapi juga sebuah komunitas yang maju, mandiri, dan sejahtera.